Thursday, December 30, 2010

Hiduplah Indonesia Raya !






foto diatas adalah murni jepretan saya dari stadion Gelora Bung Karno (agak burem, maklum..bukan professional photographer :) ). 

hari Rabu, tanggal 29 Desember 2010 saya dan rombongan pergi menyaksikan secara langsung perjuangan Timnas Indonesia di final AFF tahun 2010 melawan Malaysia. tidak ingin kehabisan tempat duduk, kami pun datang ke lokasi pukul 3 sore sedangkan kick-off pada pukul 7 malam. 

betapa saya terkagum saat saya menjejakkan kaki di lokasi dan melihat sekitar (ini kali pertama saya menyaksikan langsung di GBK) penuh dengan warna merah dan putih. warna bendera Indonesia. pedagang baju, stiker, selendang dan beragam atribut lainnya menambah aura nasionalis di depan stadion.belum saya masuk , tapi saya sudah merasakan semangat yang muncul di balik selimut merah dan putih itu.

duduklah saya dan rombongan di dalam stadion, mencari tempat terbaik. jeda waktu diisi dengan beragam performance dari artis dalam dan luar negeri. antara lain Syahrini dan White Lion (katanya. panggung agak jauh). beragam lagu pun dinyanyikan antara lain Garuda di dadaku (yang pasti selalu ada), halo-halo Bandung, Bendera, Indonesia Jaya, Rasa Sayange dan banyak lagu-lagu bertemakan Indonesia lainnya. saya pun mulai merasakan deg-degan yang makin menjadi saat mobil PSSI memasuki kawasan GBK. betapa riuh dan semangatnya para suporter menyambut kedatangan sosok yang diidolakan baik Irfan Bachdim, Gonzales (yang mewarnai media beberapa minggu terakhir) atapun yang lokal seperti Bustomi atau Bambang Pamungkas.

kira-kira pukul 5 sore, bangku-bangku pun mulai padat dipenuhi ribuan suporter yang mengenakan pakaian berwarna merah-putih lengkap dengan atributnya. semakin riuh penonton saat pemain Timnas dan pemain Malaysia melakukan pemanasan di tengah lapangan. dengan bersemangat, seluruh suporter meneriakkan kata ' Indonesia ' lengkap dengan bunyi gendang dan terompet. tak lupa lagu garuda di dadaku. :)

kira-kira pukul 7 kurang 5 menit, seluruh tim keluar dan siap melakukan pembukaan dengan lagu kebangsaan masing-masing negara :

 suasana ini adalah salah satu yang paling saya tunggu dan jarang ada walaupun dalam perayaan hari kemerdekaan sekalipun. puluhan ribu orang (di dalam stadion) dan ribuan orang (diluar GBK) menyanyikan lagu Indonesia Raya bersama. merinding melihat lautan merah putih di sekeliling GBK dan dengan khidmat bernyanyi bersama. (video suasana Indonesia Raya akan saya upload menyusul). Detik itu, saya dapat merasakan semangat nasionalis yang luar biasa. mendukung yang terbaik untuk Timnas Indonesia.

Saya sangat menikmati pertandingan walaupun sejujurnya, menonton lansung di stadion jauh lebih bikin stres ketimbang nonton di televisi. puluhan peluang lewat begitu saja termasuk pinalti, kesempatan untuk menaikkan semangat juang dan meraih peluang kemenangan. namun sayang, ternyata Malaysia lebih dulu mencetak gol ke gawang Indonesia yang langsung disambut kekecewaan beberapa suporter. (suporter yang duduk di depan saya langsung pulang bersama rombongan saat gawang Indonesia kebobolan) namun ternyata puluhan ribu lainnya lebih memilih duduk di tempat dan mendukungn Timnas sampai menit terakhir. banyak hal yang saya lihat disana, antara lain permainan Indonesia yang lebih baik dan dukungan suporter yang tidak pernah lelah mendukung timnas Indonesia. 

saat Indonesia berhasil mandapatkan poin dan skor berubah menjadi 1-1, seluruh lautan merah putih bersorak dan disambut kembang api meriah di luar stadion (dinyalakan oleh mereka yang nonton bareng lewat big screen). aura semangat langsung meningkat walaupun waktu tinggal tersisa kurang lebih 15 menit dan 4 poin untuk menang. saya percaya bahwa semangat suporter memacu para pemain sehingga mereka mampu mencetak satu buah gol lagi sehingga skor leg.2 kini dipimpin oleh Indonesia dengan skor 2-1. namun ternyata kemenangan di leg.2 tidak membawa Indonesia untuk menyentuh piala AFF. but well, ternyata pengalaman pertama saya menonton GBK menimbulkan banyak pemikiran dan hal-hal di luar dugaan. dan saya, entah mengapa, tidak terlalu merasa kecewa atas anugrah runner-up yang disandang Timnas. justru saya bangga akan kemenangan yang selesai tanpa adanya kerusuhan atau bentuk balas dendam terhadap timnas Malaysia.
memang sempat ada sebuah sorotan laser namun ternyata hal tersebut tidak berlangsung lama. saat laser muncul, bukannya mendukung sebagai upaya balas dendam, malah suporter lain menyoraki si penyorot laser untuk segera mematikan laser tersebut. hal itu adalah salah satu yang membuat saya kagum pada suporter Indonesia yang mencoba untuk tetap sportif. merekapun menahan diri untuk tidak menyalakan petasan besar / kembang api sampai closing ceremony. 

saya pun melihat banyak para penonton yang tetap bangga akan prestasi dan usaha keras timnas. berikut adalah kutipan-kutipan luar biasa dari para pemain Timnas lewat jejaring sosial Twitter:

Irfan Bachdim -->
"We beat them twice!! It's not enough to win the cup. But we are the BEST of the whole tournament! And our supporters are the best !!"
"Not always the best win!! "

Bambang Pamungkas -->
"Ternyata 6 kemenangan dan hanya sekali kalah, belum mampu membawa pulang trophy itu saudara-saudara. tetap semangat!"

Bambang Pamungkas pun sempat bilang di sebuah media televisi, bahwa Indonesia menang, tapi tidak juara. well,mungkin memang belum waktunya. yang pasti saya bangga akan Timnas beserta suporter yang tak lelah menyerukan nama Indonesia selama 90 menit pertandingan berlangsung. mudah-mudahan Timnas makin berkembang dan mampu meraih prestasi lebih banyak lagi (trophy AFF menanti tahun depan.amin). sepakbola telah menyatukan masyarakat Indonesia dengan berbagai bahasa, status sosial, agama dan beragam perbedaan lainnya. mudah-mudahan semangat nasionalis ini tidak mudah menghilang begitu saja . Semangat untuk Timnas Indonesia ! :)



keterangan gambar:
(atas) supoter di sisi sebelah kanan saya.
(samping) suporter di sisi kiri saya.









tunggu postingan selanjutnya!
untuk video 'bernyanyi Indonesia Raya' dalam final piala AFF 2010.

Sunday, December 26, 2010

MERAH PUTIH


well, hari ini adalah leg pertama dari final piala AFF di stadion bukit Jalil, Malaysia. 
Saya dan keluarga bersama-sama menyaksikan pertandingan tersebut di rumah dengan cakue, martabak dan es krim dan mendapatkan Indonesia kalah dengan skor 3-0. cukup kagum dengan permainan Markus di babak awal yang mampu menepis bola-bola serangan dari Malaysia dan kemudian digantikan oleh emosi karena suatu hal yang tidak fair. sebuah sinar laser berwarna hijau terbidik ke wajah Markus beberapa kali. sekali, dua kali, dan sampai akhirnya pertandingan sempat di hentikan di babak kedua.
ternyata, diberhentikannya permainan tersebut menjadi sebuah kesempatan bagi Malaysia untuk mencetak skor setelahnya karena konsentrasi dan emosi pemain Indonesia ternyata sudah tidak stabil lagi. dengan mudahnya gol pertama, kedua dan ketiga masuk begitu saja dan beberapa nyaris muncul gol ke empat.

pertandingan tersebut cukup membuat saya dan keluarga di rumah heboh (dan mungkin semua orang yang menyaksikan) serta emosi menggebu atas ke tidak sportifan tersebut. bahkan kata 'curang' , 'lasers' , 'offside' menjadi Trending Topic di sebuah situs jejaring sosial , Twitter. setelah masuk gol ke dua, saya lebih banyak fokus ke Twitter karena timeline saya penuh caci maki dan pujian yang seru untuk dibaca satu persatu. asyik menikmati timeline Twitter, tak lagi saya fokus dengan gol ketiga yang muncul. dengan membaca timeline, saya menemukan beberapa gejala yang secara manusiawi muncul di kalangan masyarakat Indonesia :

1. ada yang lapang dada menerima kekalahan dan tetap mendukung
2. menerima kekalahan tanpa berhenti mencaci maki
3. menerima kekalahan dan berniat balas dendam
4. pasrah dan kemudian pesimis

hal tersebut wajar terjadi. yang saya takutkan adalah adanya balas dendam. cukup sudah dengan kericuhan karena penjualan tiket di stadion Gelora Bung Karno yang mendapat teguran keras dari AFF. saya sepenuhnya memohon dan berharap agar sampai detik terakhir Indonesia tetap dikenal dengan negara yang fair dalam permainan. tidak perlu balas dendam. setiap permainan ada menang dan ada yang kalah, tinggal bagaimana kita menyikapinya. kalah bukanlah sebuah akhir!

well, leg kedua akan dilaksanakan tanggal 29 Desember 2010 dan InsyaAllah saya akan hadir di stadion Gelora Bung Karno untuk mendukung Timnas Indonesia.Papa bilang, "untuk apa ditonton, udah kalah juga..". dan saya menjawab, "gak apa-apa, yang penting dukungannya". masih ada kurang lebih 90 menit untuk mengejar skor yang tertinggal. mudah-mudahan Timnas bisa menyentuh trophy pertamanya di Tanah Air. dan yang paling penting, mudah-mudahan suporter ga ada yang rusuh. nasionalis boleh, asal jadi jangan rusuh aja. so, Malaysia, see ya' on Wednesday ! :)

Wednesday, December 22, 2010

tulisan singkat tentang mimpi

Dream as if you'll live forever... live as if you'll die today "
~ James Dean





Saya rasa quotes di atas cukup mewakili bahwa tulisann saya kali ini akan membahas tentang mimpi. Saya percaya bahwa setiap orang punya mimpi. masih banyak yang bertanya dan berkata, "saya tidak tahu mau jadi apa, bingung. cocoknya apa?". sesungguhnya mereka yang mengajukan pertanyaan serupa bukanlah orang yang tidak punya mimpi, melainkan orang yang belum menyadari adanya mimpi. di lubuk hati terdalam, pasti ada satu hal yang begitu ingin kita dapatkan. entah sifat, benda, profesi atau apapun itu, menurut saya itulah yang kita sebut mimpi. mimpi bisa datang kapan saja, apa saja dan tidak pernah ada batasannya.


saya adalah salah satu orang yang paling senang bermimpi sampai-sampai bingung harus mulai dari mana. :D
tapi itulah, tak ada mimpi, maka tak akan pernah ada tantangan dalam hidup kita. tak ada mimpi, kita hanya akan mendapatkan hal yang itu-itu saja, monoton dan membosankan. namun saat kita bermimpi, kita pasti ingin belajar, ingin tahu, ingin mencoba dan bekerja keras untuk mendapatkan mimpi tersebut.


katakan 'saya bisa' pada diri masing-masing, maka nantinya begitu banyak energi positif akan mengarah kepada kalian. pasti udah familia dengan kata-kata 'power of mind' kan? seperti yang dijelaskan dalam buku 'the secret', bahwa saat kita berfikir positif maka akan ada energi-energi positif yang masuk ke dalam diri kita. saat kita berfikiran negatif, maka energi negatif pula yang akan masuk ke dalam diri kita. adapun pepatah "you are what you think". saat kita berpikiran bahwa saya bodoh, maka itulah diri kita, bodoh. namun saat kalian berkata saya pintar, itulah diri kita.


mimpi bisa menjadi motivator. mimpi bisa mengajarkan banyak hal. mimpi sangat luas dan tak mengenal adanya batasan.
sekarang, silakan putuskan apa yang menjadi mimpi kalian, dan renungkan sejauh mana kita menginginkan mimpi tersebut. mari kita sama-sama belajar dan berusaha untuk meraih mimpi tersebut. everything is possible ! :)

Sunday, December 19, 2010

Merah Putih

oke, ini hanya sebuah pemikiran singkat yang tiba-tiba saja terlintas di benak saya. kita bisa melihat betapa Indonesia mencintai bangsa ini saat mengarak hari Kemerdekaan dan menonton sepak bola. hari ini, baru saja Indonesia mencetak sebuah prestasi lagi dan melaju ke babak final melawan Malaysia dengan skor 1-0 . kemenangan ini membuat saya terharu akan dua hal. pertama, prestasi dan kebanggaan timnas Indonesia yang berhasil masuk babak final. kedua, saya terharu akan semangat masyarakat Indonesia. sejuk rasanya mata ini melihat warna merah dan putih sepanjang hari. entah hanya kaos nya saja yang merah, atau celananya saja yang berwarna putih, namun saya bisa merasakan aura nasionalis yang sangat tinggi dari masyarakat Indonesia. well, mudah-mudah nasionalis ini ga hanya muncul saat sepak bola saja.

berarti pasti bahwa Indonesia akan bertemu Malaysia di babak final. saya dan Mama sempat berbincang apa yang terjadi jika pertandingan dilaksanakan baik di Indonesia ataupun di Malaysia. bagaimana jika salah satu dari mereka kalah. saya tidak ingin membayangkan hal terburuk terjadi. saya pikir sepak bola ada media yang berbeda. sepak bola adalah satu hal yang dimiliki oleh seluruh negara. mudah-mudahan saja pemain dan suporter Indonesia bisa sama-sama tenang dan mengesampingkan terlebih dahulu dendam-dendam yang ada. Yang ditakutkan, malah jadi ga konsen dan justru kalah. kalau udah kalah, suporter Indonesia bisa bertindak tidak karuan dan malah membawa masalah-masalah yang sudah ada. yaaah, mudah-mudahan saja, pertandingan final nanti berjalan dengan lancar tanpa suatu halangan apapun, Amin, :)

well, go Indonesia!:D

Friday, December 17, 2010

Topi


Topi yang kubeli itu berkisah. Mencoba bicara melalui apa yang dialaminya. Mengajariku membuka mata atas dunia yang tak mudah.



            Aku membelinya. Kombinasi warna membuatku terpaku saat pertama aku melihatnya. Entah kenapa, kebahagiaan muncul saat aku sadar bahwa topi itu akan ada dalam hari-hariku.



            Aku memakainya. Saat aku tengah berjalan menuju sekolah, hujan turun membajiri kota. Aku berlari dengan sang topi yang bertengger di atas kepalaku. Topi itu melindungi kepalaku.



            Aku melihatnya. Pak Tua itu tengah menengadah di tengah hujan. Bukanlah uang atau sepotong roti yang ia dapatkan,  hanya rintikkan hujan yang menggenang di atas telapak tangannya. Aku berhenti sejenak untuk menatap sosok rapuhnya. Yang terlihat bukan kepura-pura-an. Melainkan kesungguhan. Aku melepas topi itu. Memakaikannya di atas kepala Pak Tua yang sudah mulai botak dan penuh rambut putih. Pak Tua tersenyum. Sedikit lindungan dari hujan membuatnya sedikit lebih tenang. Aku merelakan topi itu dan berlari mengejar waktu.



            Aku memikirkannya. Topi itu membuat ku tidak dapat berpikir jernih selama pelajaran berlangsung. Topi itu akan kuambil. Itu yang terlintas.



            Sepulang sekolah, aku berjalan menuju ke tempat Pak Tua terduduk. Aku bertanya padanya mengenai topiku, mungkin terjatuh saat saya hendak beli minum..Adik mau?



            Topi itu ada. Kebahagiaan menerpaku. Kutengerkan kembali topi itu di pucuk kepalaku. Dan berjalan menuju istanaku.



            Ia mengikutiku. Seorang anak kecil berjalan dibelakangku. Lusuh sekali pakaiannya. Dan ia terus menatapnya. Menatap topiku.

           

            Gadis itu memintanya. Berkata bahwa ia tak punya cukup uang untuk membeli hadiah untuk kakaknya. Orang tuanya telah tiada. Dan lagi-lagi aku melepas topi itu dari kepalaku. Memberikannya pada si gadis malang berhati mulia. Ia pun tersenyum lebar. Sambil memeluk topi itu, ia berlari ke arah angin.



            Ternyata sang kakak merasa kesal pada sang adik dan mengembalikan topi itu kepadaku dua hari kemudian. Aku yang merasa kehilangan merasa sangat terhibur saat tau topi itu akan kembali kesisiku. Topi itu tampak dekil dan lusuh..



            Topi itu sudah kucuci. Bersih dan wangi. Hingga akhirnya seorang anak laki-laki yang begitu tampan berkata bahwa ia menyukainya. Namun kali ini, aku tak bermaksud untuk menyerahkannya.



            Ternyata anak itu sungguh gigih. Setiap hari datang ke rumahku hanya untuk melihat si topi. Dan tanpa sadar, anak itu mulai mengisi hari-hariku. Aku begitu menyayanginya..



            Hingga suatu hari ia tak muncul jua. Aku merasa kesepian..



            Dua hari kemudian, sosoknya kembali hadir. Wajahnya yang pucat kembali mengemis meminta topi. Aku sayang padanya. Aku sayang pada topiku. Dan akupun menyatukan rasa itu menjadi satu. Topi itu kuberikan..



            Anak itu memelukku. Menangis atas rasa bahagia yang dirasakannya. Aku balas memeluknya. Memeluk ia dan memeluk topiku. Kami melewati hari bersama. Anak itu tertidur di pangkuanku. Aku membelai rambut hitamnya. Menikmati tiap detikku bersama dengannya.



            Malam tiba. Anak itu pasti dicari orang tuanya. Aku menggoyangkan tubuh mungilnya yang masih memeluk si topi. Ia tak bergerak. Ia terus terpejam. Saat aku tersadar, oh tidak...ia melepas nyawanya...



            Aku menangis sambil memeluknya. Sembari teringat akan setiap caranya yang lucu untuk terus melihat topiku..



            Kali ini, aku merelakan dua hal. Tidak hanya kepergian anak itu, tapi juga topiku. Aku menyerahkan topi itu pada orang tuanya dan berkata, “banyak hal yang menjadi pelajaran bagiku. Topi ini bukan topi biasa. Ia bertindak. Ia mengajariku. Biarlah topi ini kuberikan. Kurasa ia butuh teman sekaligus pelindung di dunia maya...”

Sang Ksatria

Ksatria berkuda dengan sebilah pedang di sisinya,
Hanya ada dalam dongeng masa kanak.
Ksatria yang senantiasa membela manusia yang lemah,
Ada dalam sebuah kisah superhero remaja.
Ksatria yang bertarung dengan segenap pengorbanan,
Dikemas dalam sebuah kisah apik peperangan.

Dia adalah ksatria,
Ksatria yang bisa meredam kegelapan saat bintang lelah berbinar
Ksatria yang tahu benar apa yang harus dilakukannya,
Tanpa perlu merubah segala yang dimilikinya.
Dia apa adanya.

Sang ksatria yang apa adanya
Adalah
DIA
Ksatria dalam hatiku,
Senantiasa hadir dalam mimpi-mimpi semu
Aku…

Wednesday, December 15, 2010

Panjat Pinang Hidup

Mungkin seseorang memang perlu terhempas dahulu sebelum mereka dapat meraih suatu hasil yang lebih baik. analogikan bahwa hidup seperti lomba panjat pinang saja. dalam panjat pinang kita memeliki sesuatu yang kita tuju, yaitu hadiah. hadiah itu adalah sebuah goal dalam hidup kita. tiang yang kita panjat adalah jalan kita untuk meraih goal tersebut. sedangkan minyak yang dioleskan di tiang adalah hambatan dan segala kesulitan yang terjadi dalam hidup kita. dan tentu saja tak lupa ada orang-orang di sekeliling kita yang berusaha saling menginjak dan menjatuhkan untuk mendapatkan sesuatu yang besar lebih dahulu daripada kita. namun, walaupun mereka adalah pesaing dalam hidup kita, kita tetap membutuhkan mereka untuk mampu meraih puncak. menunjukkan bahwa manusia memang tidak pernah lepas dari predikat sebagai makhluk sosial. saat kita menyerah dalam lomba, maka hadiah terbaik akan di rebut oleh orang yang lebih gigih dan optimis. terlihat disini, sejauh mana kita mau berusaha dan meriah yang terbaik. bukan dengan cara melukai pesaing atau menginjak sampai terperosok ke tanah, melainkan memijakkan kaki satu sama lain. tanpa adanya pesaing dalam hidup, kita tak akan pernah belajar akan yang namanya kompetisi.

saya membaca sebuah artikel di majalah, dan disitu tertuliskan bahwa semakin banyak kita di kritik, di hina, di jelek-jelekkan maka semakin beruntunglah kita karena hal tersebut bisa menjadi sebuah pemacu utama dalam menjalani kehidupan.

Thomas Alva Edison melakukan 10.000 kali percobaan sebelum dapat meciptakan sebuah bohlam dan Ia berkata bahwa Ia tidak mengalami kegagalan sebanyak 9.999 kali, melainkan belum menemukan cara yang benar sebanyak 9.999 kali.

jangankan dalam hidup, saat kita berjalan kaki tanpa alas kaki saja, kaki terasa nyeri karena begitu banyak kerikil di sepanjang jalan. namun saat kita berjalan di atas ribuan kerikil, sesugguhnya kita akan tetap bisa sampai tujuan walau terasa nyeri dan panas. semua tergantung seberapa keras kita mau berusaha. Forrest Gump berhasil melewati segala macam kerikil dalam hidupnya, membuat kekurangannya menjadi sebuah kelebihan hasil dari usaha yang luar biasa.

sayang sekali bukan jika kita tidak berhasil mendapatken sebuah mini compo atau bahkan televisi dalam lomba panjat pinang hanya karena kita mudah menyerah? just do our best and be the best in your life! :)

Sherry dan lilin

Sherry duduk dalam kegelapan. Melihat ke kiri, ke kanan, tak tampak apapun. Sewarnapun. Sesuatupun. Ruangan itu bukan hall tempat orang kaya berpesta pora. Hanya ruangan sempit berdinding kayu beralas tikar. Tak siang, tak malam. Gelap. Hanya ada Sherry yang terkadang tersenyum, kemudian menangis. Suara jangkrik dan burung hantulah yang menemaninya melewati malam. Tak lupa sebuah lilin besertanya.

Seperti biasa, Sherry mengeluarkan sebatang lilin dari kantungnya. Ia coba dirikan lilin itu, tapi selalu saja jatuh. Ia dirikan, jatuh. Ia tertawa, Ia dirikan lagi, jatuh lagi, berdiri, jatuh, tawa, berdiri, jatuh, tawa, berdiri, jatuh, tawa, DIAM… Sherry terdiam. Melihat lilin jatuh, sungguh bagai Ia melihat dirinya sendiri. Muak Ia rasa.

Lelah, Ia raih sekotak korek api. Ia buka kotaknya, Ia ambil sebatang, Ia goreskan di tepi kotaknya. Ia gores, api menyala, tertiup angin, padam. Ia tertawa lagi. Telah terbiasa, Ia gores untuk kesekian kali, api menyala, dengan sigap Ia lindungi sang api dari hantaman angin yang masuk seenak hati lewat lubang ventilasi. Sherry menahan napas untuk beberapa detik dan api tetap tetap berkobar. Ia tersenyum.

Kini, tangan kirinya menggenggam sebatang lilin yang cacat tak dapat berdiri, di tangan kanan Ia pegang sebatang korek dengan api berkobar diujungnya. Perlahan, Ia satukan ujung sumbu lilin dengan yang korek api dengan api putus asa berkobar diujungnya. Mata Sherry tak bisa lepas dari prosesi penyatuan tersebut. Bola matanya bergerak seiring menjalarnya api di sumbu lilin. Dalam hitungan detik, api sudah berkobar di atas lilin. Member sedikit pancaran kehangatan dan cahaya. Itu Sherry. Wajahnya kusut tak keruan, rambutnya kasar dan berantakkan, tubuhnya mungil, kurus tak terurus. Kaos yang dikenakan seadanya. Lubang dimana-mana, kotor tak pernah dicuci bersih. Celananya? Sebuah celana pendek yang sangat amat pendek. Alas kaki? Lupakan. Tak pernah Ia kenakan alas kaki, Ia biarkan saja kaki luka tergores kerikil, hangus diatas panas, kuman beranak pinak dan orang bilang, Sherry telah gila.

Mata Sherry masih tajam menatap kobaran api. Tetap menggenggam sebatang lilin, Ia biarkan lelehannya jatuh di punggung telapaknya. Perih. Panas. Tapi Sherry bukan manusia lemah. Ia kukuh.

Waktu terus berputar. Lilin terus meleleh dan semakin pendek setiap detik. Tess…lelehan jatuh, Sherry meringis. Tess…meringis, tess…meringis, tess tess tess..terus meringis. Hingga kulitnya hitam di satu sisi akibat lelehan yang jatuh secara beraturan pada tempat yang sama. Hebatnya, mata Sherry tetap kukuh, menatap kobaran api yang melahap batang lilin seiring waktu.

Lilin sudah setengah. Suara jangkrik dan burung hantu semakin lantang terdengar. Sherry menitikkan air mata pertamanya malam itu. Hancur sudah hati dan pikirannya membayangkan hari-harinya di dunia. Mereka bilang, Sherry gila. Tapi Sherry tidak gila. Ia tahu Ia tidak gila. Yang Ia tidak tahu adalah mengapa orang-orang memandang dirinya penuh hina, mengapa anak-anak kecil senang menghujamnya dengan dengan bebatuan, mengapa orang takut saat Ia tengah berlenggok di tengah jalan, mengais sampah, mengeruk tanah dengan kuku-kukunya, tertawa, lalu menangis….lalu DIAM. Kini, Sherry meraung, air matanya terus keluar, genggamannya mengencang hingga meninggalkan bekas kuku di tubuh lilin. Namun matanya, tetap mata yang kukuh.

Ah…lilin semakin pendek, tinggal 1 cm lagi dari kulit tangan terluarnya. Diluar kebiasaannya, Ia pindahkan lilin itu ke tangan kanan. Sambil tersenyum, Ia celupkan tangan kirinya ke dalam baskom yang berisi sebuah cairan. Minyak tanah. Bau semerbak minyak menjalar kehidungnya, menembus hingga ke paru-parunya. Tertawa. Ia pindahkan lagi lilin itu ke tangan kirinya yang basah berlumur minyak.

Burung hantu bersuara semakin keras. Jangkrik semakin ribut. Sherry tertawa, tertawa, meringis, meringis, tertawa seiring lilin yang terus meleleh, meleleh, hingga sang api menyentuh telapaknya yang berlumuran minyak.

Mata Sherry tetap kukuh, memandang api yang kini terbagi dari sumbu lilin ke punggung tangannya. Sang api bak siap melahap lahan yang baru saja Ia hinggapi, asik bermain-main dan bergoyang diatasnya. Kini, tubuh Sherry berguncang hebat. Sambil terus menangis dan tertawa secara bersamaan, Ia ambil sisa minyak yang ada.

Sherry bersimpuh, mengubur dalam setiap lembar gelap dalam hidupnya sementara api terus bermain di tangannya. Ia tundukkan kepalanya, air matanya terus menetes, bibirnya terus tersenyum, matanya tetap kukuh. Dengan ringan, Ia tuangkan sisa minyak keseluruh tubuhnya..dan DIAM. Api menjalar cepat bak melahap setiap sisi tubuh Sherry. Habis sudah, bersama kelam hidupnya, sakit hatinya, ketidakanggapannya dan tetap dengan kekukuhan matanya, dalam api putus asa…

Wednesday, December 8, 2010

twenty :)

Today, I found myself as the real woman. I have an amazing day with all the surprise, present and 'Happy Birthday'. I've got more than 200 people congratulated me and said 'wish you all the best' or 'may all your wishes come true'. and all that I can do just say thanks and Amin.

thanks God I have many people who knows me well, love me and take care of me. until today, I would like to say a BIG thanks to my parents, my brothers, all of my big family, my friends on elementary school, junior high, senior high and college. special for: big family of Syailendra, ILP, Rascho, Pranala 19, Sastra, the A team, kazoku 08 and others who has been a part of my life. I'm nothing without your support and thanks for accepting just the way I am.

I read so many wall post on my facebook and I found everyone congratulated me. my senior, my partner, my family, my junior and so on. I really wanna cry because so many people said HB to me but I cannot say thanks to them personally.

today, I'm 20. which mean I have to be a better person. better in everything. tomorrow will be the first day as a woman, not a TEEN anymore. I hope I can do my best for a better life.

Ah, special thanks to my boyfriend :) thanks for being with me since 4 July 2009. thanks for all the things that you gave me. I hope I can be the only and the best for you.

last but not least, I say a BIG thanks to a BIG people. Hope I can give you all a BIG love, always. thanks for making my life, alive. :)